Gunung sampah Bantargebang, Bekasi |
Dari jawapos, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andoro Warih menyebut, volume sampah dari warga Jakarta mencapai 7.500 ton. Semua sampah itu masuk ke TPST Bantargebang setiap harinya. 14 persen atau 1.000 ton di antaranya merupakan sampah plastik yang didominasi plastik sekali pakai.
Lalu akan diapakan sampah-sampah plastik ini ? sampah plastik akan di daur ulang namun tidak semuanya, sisanya akan tetap menumpuk dan sulit hancur bahkan dalam waktu belasan tahun. Plastik yang terbuang di laut juga akan tetap ada sampai dimakan oleh mikro ornanisme laut, yang kemudian mikro organisme tersebut akan dimakan oleh ikan yang lebih besar dan akhirnya sampai pada ikan yang kita makan sehari-hari. Selain itu, sampah dapat merusak ekosistem biota laut.
Lalu apakah kita bisa membantu menanggulangi masalah sampah ini ? bisa, meskipun bukan solusi utama jangka pendek, kita bisa membantu mengurangi masalah sampah dimasa depan. Dengan program diet plastik. Mari hitung kembali berapa jumlah plastik yang kalian gunakan hari ini dan seminggu terakhir. Banyak bukan ? tanpa kita sadari keseharian kita telah bergantung pada plastik. Belanja di minimarket pakai plastik, sedotan minuman pakai plastik, botol air mineral pakai plastik dan masih banyak lagi.
Dari sini kita bisa mulai, cobalah untuk mengganti kebiasaan ketergantungan plastik dengan menggunakan produk yang ramah lingkungan, mengganti kantong kresek dengan tas yang reusable contohnya, atau menggunakan sedotan dan sendok stainless steel milik sendiri saat makan di luar. Sekarang ini sudah banyak produsen mengeluarkan produk kebutuhan sehari-hari yang lebih ramah lingkungan.
Selain kita, perlu sekali untuk memperkenalkan pentingnya menjaga lingkungan dengan hemat plastik kepada anak atau adik-adik kita sehingga akan munucul kebiasaan sedari dini. Dengan memberikan edukasi tentang dampak sampah plastik kepada manusia dan lingkungan. Banyak film animasi di youtube yang membahas tentang lingkungan yang akan lebih mudah diterima untuk anak-anak. Kemudian mengajak anak-anak untuk membawa botol minum sendiri, tidak membuang sampah sembarangan dan kurangi penggunaan plastik terutama pada jajanan-jajanan dan makanan lain.
Dengan memberikan edukasi kepada anak sedari dini akan lebih mudah untuk diterapkan menjadi kebiasaan, dibanding kepada kita yang sudah terlanjur bergantung pada plastik yang rasanya susah banget ninggalin plastik. Apapun itu, menjaga lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab kita semua. Yuk mulai hemat plastik dari sekarang untuk masa depan yang lebih baik.
No comments