Selama ini mungkin kebanyakan dari kita menilai kalau benua Afrika adalah benua yang miskin, gersang, konflik dan kumuh. Bahkan saya sendiri pun berpikiraan sama. Saya tidak terfikirkan sama sekali untuk memasukkan benua Afrika kedalam list destinasi wisata impian. Sampai ketika saya mengenal Afrika Selatan, presepsi buruk saya hilang seketika.
Afrika Selatan memang bukan destinasi favorit para traveler Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara di Eropa, Korea Selatan atau Jepang. Hal ini bukan berarti Afrika selatan tidak layak untuk di eksplore. Kecantikan alam, keaneka ragaman satwa dan cuaca yang indah merupakan daya tarik yang kuat untuk menjelajah Negara Nelson Mandela tersebut. Negara yang menyatakan
"merdeka" dari apartheid pada tahun 1994 itu menjelma menjadi negara yang paling berkembang di benua Afrika. Terdapat kota-kota besar yang tak kalah modern dari kota di Eropa, salah satunya Johannesburg.
Meskipun bukan ibukota negara, Johannesburg mempunyai bandara utama dan terbesar di Afrika Selatan, yaitu O.R Tambo International Airport. Sehingga Johannesburg menjadi salah satu kota terbesar di Negara tersebut. Tata kota johannesburg sudah sangat modern namun masih tetap hijau. Cuaca di kota ini mirip dengan Indonesia, itu kenapa pohon dan tumbuhan hijau tumbuh subur di Negara ini. Nilai mata uang Afrika Selatan tidak cukup tinggi, 1 Rand Afrika selatan kurang lebih setara dengan 1000 Rupiah. Tetapi harga makanan dan kebutuhan pokok hampir sama, bahkan beberapa lebih murah dari di Indonesia.
Setelah beberapa kali singgah di Johannesburg, kali ini saya berkesempatan untuk mengunjungi "Lion dan Safari Park", yaitu kawasan hutan penangkaran singa dan satwa lainnya seluas 1000 hektar. Terletak di Broederstroom, provinsi North West yang berjarak sekitar 40km dari Sandton, tempat saya menginap. Saya pergi ke Lion and Safari Park dengan 4 teman, menggunakan satu mobil yang disopiri oleh tour guide lokal, sebut saja namanya Peter. Peter biasa standby di Michel Angelo Hotel untuk menawarkan tour untuk para tamu hotel. Mulai dari skydiving, sun city, dan lain sebagainya.
Karena kami berniat pergi sore sampai malam hari saja, kami memilih untuk pergi ke "Lion and Safari Park" saja. Per orang membayar 600ZAR termasuk kendaraan pulang dan pergi. Dalam perjalanan saja, kami sudah dimanjakan dengan pemandangan yang cukup menarik, padang rumput hijau yang indah banget. Biasanya saya cuma lihat ini di Natgeo, atau chanel TV satwa yang biasa saya tonton waktu kecil. Perjalanan sejauh 40km itu cuma ditempuh kurang dari 60menit karena akses yang mudah dan kondisi jalan yang cukup lancar.
Sesampainya disana, kami harus menunggu jadwal tour, karena nggak Cuma kami, ada beberapa rombongan yang akan bergabung. Ada semacam minimarket yang menjual makanan dan souvenir khas Afrika Selatan, tapi saya ngga merekomendasikan untuk beli disini. Harganya lebih mahal, tentu karena ini tempat wisata. Lebih baik beli di outlet Out of Africa, atau Made in Afrika.
Kendaraan kami selama di Safari Park |
Selama di safari, kami dipandu oleh pemandu dari safari sekaligus driver yang membawa
kami dan rombongan lain berkeliling menggunakan mobil khusus.Mobil ini terbuka bagian belakang dan dilengkapi jaring jaring yang kuat. Tujuannya agar kita bisa lebih leluasa melihat keluar namun tetap safety. Konsepnya mirip seperti taman safari Bogor. Dan disini juga bisa self-drives bagi yang ingin menikmati safari dengan keluarga saja, tentu dengan aturan dan arahan dari pihak pengelola.
Safari park ini dibagi menjadi beberapa area yang letaknya berjauhan untuk memberikan ruang gerak satwa-satwa yang tinggal disini. Setiap area dipisahkan partisi jaring dan terdapat gerbang yang dijaga oleh satu orang penjaga. Setiap area juga dibangun kolam untuk tempat minum satwa.
Keluarga Singa yang Mager-an
Keluarga Singa yang Mager-an
Pertama kami dibawa berkeliling area Singa, terdapat beberapa kelompok singa disini. Dari cerita guide yang memandu kami, singa singa ini dipisahkan berdasarkan kelompok keluarga. Banyak banget cerita guide mulai dari asal usul satu persatu singa tersebut yang nggak bisa saya ingat. Beruntungnya sore itu singa-singa ini tidak begitu agresif, seringkali singa-singa ini sangat agresif hingga menyerang mobil pengunjung.
Kami juga dibawa untuk melihat singa putih, tapi bukan albino. Cukup unik menurut saya, karena seumur hidup baru ini saya lihat singa beneran di depan mata. Singa singa disini pun nggak terlalu banyak bergerak, kebanyakan dari mereka cuma nongkrong bareng keluarga masing-masing. Jadi nggak susah untu ambil foto.
Cheetah dan Hyena
Photography Center, Berfoto dengan Baby Lion
Selamat menjelajah Afrika....
Cheetah dan Hyena
Setelah dari area singa, kita beralih ke area Cheetah, yang menurut info si guide binatang ini adalah yang tercepat dalam jarak dekat. Ini kenapa saya nggak berhasil mengambil foto yang lebih bagus. Karena chetah lebih banyak bergerak dibanding singa yang cuma rebahan aja waktu itu. Populasi chetah ditempat ini tidak terlalu banyak.
Kemudian kita beralih ke "kandang" Hyena. Lebih cocok disebut kandang karena memang hyena disini ditempatkan sepeti kandang. Hyena ini kadang saling menyerang, itu kenapa beberapa hyena dipisahkan dari kelompoknya. Tak jauh dari lokasi Hyena, terdapat Jaguar Hitam
Di safari ini pengunjung dilarang memberi makan, atau apapun yang menarik perhatian satwa. Dan jangan sekali-kali mengeluarkan anggota badan keluar dari jaring mobil, karena sangat berbahaya.
Banyak jenis hewan lain
Kemudian kita beralih ke "kandang" Hyena. Lebih cocok disebut kandang karena memang hyena disini ditempatkan sepeti kandang. Hyena ini kadang saling menyerang, itu kenapa beberapa hyena dipisahkan dari kelompoknya. Tak jauh dari lokasi Hyena, terdapat Jaguar Hitam
Di safari ini pengunjung dilarang memberi makan, atau apapun yang menarik perhatian satwa. Dan jangan sekali-kali mengeluarkan anggota badan keluar dari jaring mobil, karena sangat berbahaya.
Banyak jenis hewan lain
Selain Singa, Cheetah dan Hyena. Disini kita bisa menjumpai hewan lain yang nggak bisa kita temui di Indonesia. Saya berasa nonton "Lion King" secara live, betul betul seperti yang ada di film. Seperti Si Pumbaa atau Wild dog, Antelope, Jerapah dan Kudu dan banyak lainnya. Hewan-hewan ini tidak dibatasi dengan pembatas seperti Singa dan satwa yang berbahaya lainnya. Kita bisa menemui mereka secara tidak sengaja selama berkeliling safari.
Photography Center, Berfoto dengan Baby Lion
Jangan kahawatir karena nggak bisa selfie dengan Singa yang udah besar. Di safari park ini terdapat photography center, kita bisa foto dengan bayi singa yang masih lucu-lucu banget. Tapi tetap hati-hati, karena bayi bayi singa ini kadang bisa menggigit atau mencakar. Bukan bermaksud menyerang, tapi mereka seperti ngajakin main main.
Disini kita bisa membayar fotografer dan menunggu sampai foto selesai dicetak. Sedih banget karena selama disini saya nggak dapat foto yang bagus, karena baby lion ini terlalu banyak gerak dan saya takut. hehehe. Jadi fotonya blur semua. Huhuuu
Restaurant dan Pertunjukan lain
Disini kita bisa membayar fotografer dan menunggu sampai foto selesai dicetak. Sedih banget karena selama disini saya nggak dapat foto yang bagus, karena baby lion ini terlalu banyak gerak dan saya takut. hehehe. Jadi fotonya blur semua. Huhuuu
Restaurant dan Pertunjukan lain
Bagi yang ingin mencicipi hidangan khas Africa, kalian bisa menikmatinya di restoran yang terdapat di area Safari Park ini. Pengalaman makan sambil menikmati pemandangan kijang dan hewan lainnya akan menjadi sangat memorable karena belum tentu di dapat ditempat lain.
Tak hanya itu, disini seringkali diadakan pertunjukan seperti tari-tarian khas Africa dan petunjukan lain. Sayang sekali, hari itu sedang tidak ada. Safari park ini buka setiap hari, akan lebih seru kalau datang kesini sore hari sambil menikmati sun set. Berasa banget Africa-nya.
Akhir trip kami ditutup dengan satu teman saya yang harus di obati oleh tim safari karena luka hasil cakar dan gigitan baby Lion, tidak cukup dalam. Itu kenapa kita tetap harus berhati-hati meskipun main sama bayinya saja.
Selamat menjelajah Afrika....
No comments